27 Agustus 2008

Doa Para Akhwat Yang Sangat Merindukan Datangnya Seorang Pendamping..........


Untuk para Akhwat...mari kita Aminkan Doa ini.....
Untuk para IKhwan.....Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pemdamping....
"Peringatan Rasulullah : "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkukung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah."(HR.Thabrani)
Apa yang menghimpit saudara kita sehingga mereka sanggup meneteskan air mata.Awalnya adalah karena mereka menunda apa yang harus disegerakan,mempersulit apa yang seharusnya simudahkan.Padahal Rasulullah berpesan : "Wahai Ali, ada tiga perkara jangan ditunda-tunda, apabila sholat telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap penguburannya, dan perempuan apabila telah datang laki-laki yang sepadan meminangnya." (HR.Ahmad)

M. Fauzil Adhim
##################

Sebuah Doa

Tuhanku....
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu
Seorang pri yang meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engksu
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu

Wajah tampan dan daya tarik tidaklah begitu penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintaidan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat-Mu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dpat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seserang yang tidak sempurna
Sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimata-Mu
Seorang pria yang embutuhkan dukunganku sebagai peneduhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkn diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintai-Mu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berilahlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal yang buruk dalam dirinya
Berilah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi


Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
" Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kapadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin......

24 Agustus 2008

Pantaskah Kita Bermaksiat Kepada_Nya


Telah diriwayatkan suatu kisah bahwa ada seorang lelaki yang datang menemui Ibrahim bin Adham seraya berkata :”wahai Abu Ishaq! Sesungguhnya aku tidak dapat bersabar terhadap ma’shiyat, maka katakanlah padaku suatu perkataan yang dapat bermanfaat buatku.”

Ibrahim berkata :”ya! aku menyampaikan padamu, jika engkau dapat mengerjakannya maka perbuatan ma’shiyat tidak akan berbahaya buatmu.”

Laki-laki itu berkata :’Berikanlah !”

Ibrahim berkata : “Bila engkau ingin berma’shiyat pada Allah maka janganlah engkau memakan Rizqi-Nya.”

Ia berkata : ”Kalau begitu dariamankah aku akan makan sementara segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini adalah rizqi kepunyaan Allah ?”

Ibrahim berkata : “Apakah pantas engkau memakan rizqi-Nya sambil berbuat ma’shiyat pada-Nya ?”

Laki-laki itu berkata : “tentu saja tidak. Berikanlah yang kedua !”

Ibrahim berkata : “jika engkau ingin berbuat ma’shiyat pada-Nya maka janganlah engkau tinggal di negeri-Nya.”

Ia berkata : “Hal ini lebih berat lagi dari yang pertama ! jika seluruh langit dan bumi serta apa yang ada di keduanya dan isinya adalah kepunyaannya, dimanakah aku akan tinggal ?”

Ibrahim berkata : “Apakah pantas engkau makan dari rizqi-Nya dan tinggal di negeri-Nya lalu engkau berbuat ma’shiyat kepada-Nya ?”

Laki-laki berkata : “Tentu tidakk. Berikanlah yang ketiga !

Ibrahim berkata : “jika engkau ingin berbuat ma’shiyat pada-Nya, maka carilah tempat dimana ia tidak melihatmu dan berbuat ma’shiyatlah di situ.”

Ia berkata : “Wahai Abu Ishaq ! bagaimana aku dapat melakukan itu sementara tidak ada satu tempatpun di langit, di bumi, di pegunungan dan lautan melainkan nampak jelas bagi-Nya. Ia melihat apa yang berada di kedalaman lautan dan yang ada di perut gunung ?”

Ibrahim berkata : “Wahai fulan ! apakah pantas engkau makan dari rizqi-Nya, tinggal di negri-Nya lalu engkau terang-terangan berbuar ma’shiyat pada-Nya ?”

Ia berkata : Tentu tidak ! berikanlah yang keempat.”

Ibrahim berkata : Bila malaikat maut mendatangimu untuk mencabut ruhmu, maka katakanlah padanya : “Akhirkanlah (kematian)ku hingga aku bertaubat.”

Ia berkata : “Ia tidak akan menerimanya.”

Ibrahim berkata : “Wahai Fulan ! bila engkau berbuat ma’shiyat kepada-Nya sementara engkau tak merasa aman dengan kematian yang mendadak dan ia tidak mungkin mengakhirkannya, sehingga engkau bias mati dalam keadaan tidak bertaubat , maka bagaimanakah keadaanmu ?!.”

Ia berkata : Berikanlah yang kelima !

Ibrahim berkata : “bila malaikat Zabaniyah di utus untuk melemparkanmu ke dalam api neraka maka janganlah engkau ikut bersama mereka.”

Ia berkata : “Ia tidak akan membiarkanmu”

Ibrahim berkata : “Jika engkau tidak sanggup untuk menolak mereka lalu engkau sendiri tidak meninggalkan ma’shiyat, bagaimana engkau mengharapkan keselamatan ?”

Ia berkata : “Cukuplah !”

Laki-laki itu lalu bermulazamah dengan Ibrahim, beribadah pada Allah hingga ia meninggal dunia.


Ya Allah, betapa banyak dosa yang telah kami perbuat, mungkin tiada yang mampu menghitungnya

Ya Allah betapa hina diri ini, betapa tidak tau dirinya kami, Sesuka hati berbuat padahal apapun yang kami lakukan tak pernah lepas dari ni’mat-Mu.

Sungguh tak pantas kami menggunakan fasilitas dari-Mu untuk berma’shiyat pada-Mu.
Janganlah kau jadikan kami orang yang ingkar atas ni’mat yang telah kau berikan…